Entri Populer
-
Satu tahun Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II Pemerintahan SBY – Boediyono diwarnai aksi Unjuk rasa oleh ratusan Mahasiswa yang mengatasn...
-
Pengurus daerah (Pengda) Tenaga Pembangunan (TP) Sriwijaya Sumatera Selatan periode 2010 – 2015, akan dilantik oleh Ketua Umum (Ketum) Pengu...
-
Tidak seperti kebanyakan becak pada umumnya, becak mini yang tengah digemari anak – anak ini memang di rancang khusus untuk ukuran anak – ...
-
Lagi – lagi Insiden terjadi di bawah jembatan Ampera, kali ini menimpa Tim dari Balai PU (Pekerja Umum) Pusat, lelaki paruh baya yang belum ...
-
Tidak bisa di pungkiri keberhasilan kota Palembang saat ini memang patut di ajungi jempol, lihat saja dengan banyaknya piala Ad...
-
Tidak maksimalnya fungsi Jembatan Ampera, sebagai jembatan penghubung antara daerah Hilir dan daerah Hulu, membuat Walikota Palembang Ir. E...
-
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Palembang, memberikan peringatan dini kepada warga agar lebih mewaspadai kondisi diri...
-
Permintaan pedagang agar di berikan kelonggaran waktu pemindahan 17 Petak toko yang berlokasi di bawah jembatan Ampera, kelurahan 7 Ulu sa...
-
Sudah satu bulan terakhir modus penipuan lewat sms semakin genjar terjadi, berkedok sms salah kirim penipu pun meminta sejumlah pulsa kepada...
Selasa, 12 Oktober 2010
Waspada, Penipuan Lewat SMS
Sudah satu bulan terakhir modus penipuan lewat sms semakin genjar terjadi, berkedok sms salah kirim penipu pun meminta sejumlah pulsa kepada si penerima sms, tak jarang si penerima sms tertipu oleh ulah si pelaku, salah satunya Aggie (12) siswi SMPN 34 ini telah menjadi korban penipuan.
Anggie mengaku, bahwa dirinya telah ditipu oleh seseorang yang mengaku jadi ayahnya, yang kemudian meminta dibelikan sejumlah pulsa sebesar Rp 20.000, “awalnya saya tidak curiga waktu dia bilang kalau dia ayah saya dan dia minta dibelikan pulsa sebesar Rp 20.000 katanya sih penting, saya pikir ayah saya lagi ga bawa uang jadi terpaksa saya meminjam uang nenek untuk membeli pulsa tersebut,” ujar Anggie.
Anggie mengatakan, bahwa dirinya sama sekali tidak curiga dengan sms tersebut, ia mengira kalau ayahnya yang bekerja di Lahat itu memang benar – benar membutuhkan pulsa untuk keperluan bisnis, awal kecurigaan Anggie meningkat ketika ayah kandungnya menghubungi, “waktu ayah nelpon, saya tanya sama ayah bener ga kalau ayah minta pulsa sama saya, tapi ayah bilang kalau dia tidak meminta pulsa dengan saya, jadi saya langsung menelpon ke nomer penipu yang tadi isms saya tapi nomernya ga aktif lagi” ungkapnya.
Menurutnya, tidak mungkin kalau teman – temanya atau orang yang salah sambung yang melakukan hal iseng tersebut, sebab ia mengatakan kalau sms tersebut diterimanya lebih dari 3 kali, jadi dia berfikir kalau ini benar – benar ayahnya yang meminjam hp teman untuk meminta sejumlah pulsa dengan Anggie dan minta transfer ke nomor yang lain, “penipu itu mengirim sms lewat nomer xl, tapi dia minta dikirim ke nomer simpati dia bilang si kalau nomer xl itu punya temen ayah, sedangkan nomer simpati itu nomer ayah yang baru, ” kata Anggie.
Hal yang sama juga diungkapkan Lia (32) warga Kelurahan Bukit baru Kecamatan IB 1 ini mengaku, bahwa dirinya juga hamper menjadi korban penipuan bermodus sms, “saya juga tadi hampir tertipu dan mau mengirim pulsa mba, tapi saat saya teliti lagi ga mungkin toh mama mertua saya smsnya rapi dan bagus sekali seperti itu,” tegas Lia.
Menurut Lia, tidak mungkin mertuanya itu bisa sms dengan kata – kata yang benar, alasannya karena mertuanya tidak bisa smsan dengan benar, “ smsan sih bisa mba, tapi hurufnya itu selalu salah, pasti ada saja kata – kata yang kurang atau kelebihan kalau mau sms, saya tadi berfikir kalau sms yang saya terima tadi (25/8) bukan mama yang sms tapi temennya soalnya dia pake nomer yang beda dari nomer mama, pas saya nelpon kenomer mama yang asli ternyata mama bilang kalau dia ga minta pulsa ke sasya,” ujar Lia.
Saat ditanya Sumsel Post, Lia pun menunjukkan bukti sms yang ada di hp nya. Pengirim sms itu dari nomer 085294176913, isi smsnya Tolong belikan mama pulsa Simpati sebesar 20rb di nomornya 081236408710 secepatnya penting karma nomornya orang ini kupake sms. Lia mengatakan, bahwa bukan hanya dirinya saja yang menjadi korban penipuan tetapi keluarganya juga ada yang telah menjadi korban penipuan tersebut.
Lia mengatakan, kalau sms yang ia terima ini akan menjadi pelajaran bagi orang lain, sehingga orang lain tidak akan menjadi modus penipuan yang sama, baik Anggie maupun Lia berharap bahwa sms penipuan ini jangan sampai terulang lagi di orang lain, dan pihak berwajib harus segera turun tangan menangkap pelaku penipuan tersebut sehingga tidak meresahkan masyarakat. (Febri)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
harus hati - hati
BalasHapus