Entri Populer

Jumat, 22 Oktober 2010

Permintaan Pedagang 7 Ulu di tolak.


Permintaan pedagang agar di berikan kelonggaran waktu pemindahan 17 Petak toko yang berlokasi di bawah jembatan Ampera, kelurahan 7 Ulu sampai dengan 1 Januari 2011, di tolak oleh Pemerintah, Camat Seberang Ulu I Thabrani mengatakan, pihaknya hanya akan memberikan kelonggaran waktu selama 3 hari terhitung hari ini (22/10) untuk segera mengosongkan tempat tersebut.

Thabrani menjelaskan, pihaknya telah sering kali memperingati para Pedagang yang kebanyakan pedagang manisan untuk segera mengosongkan petak – petak toko disana, pasalnya di takutkan kejadian yang sama (kebakaran) akan terulang lagi, jika masih ada aktivitas perdagangan di bawah Jembatan Ampera, “hanya 17 petak toko saja yang tidak mau mengosongkan toko tersebut, sedangkan puluhan toko yang lain sudah mengosongkannya, kita memberikan waktu 3 hari untuk mereka agar segera mengosongkan tempat itu,” ujar Thabrani..

Surat edaran SK Walikota yang menyatakan bahwa Kecamatan Seberang Ulu I khususnya kawasan 7 Ulu, 9/10 Ulu sebagai kawasan yang di larang untuk melakukan aktifitas Perdagangan, Menurut Thabrani, SK tersebut dapat di ambil menjadi patokan bagi pihaknya untuk segera mengosongkan petak – petak toko yang berlokasi di bawah jembatan Ampera, “kita sudah menerima SK Walikota yang menyatakan bahwa kawasan tersebut untuk di larang untuk melakukan aktivitas perdagangan, untuk itu kita sesegera mungkin akan mengosongkan toko – toko disana, ” tandasnya.

PD Pasar Jaya Syaifuddin Azhar menjelaskan, bahwa para pedagang tersebut sudah di berikan kelonggaran untuk terus berdagang di tempat lain yang telah di sediakan, sehingga pedagang tidak perlu khawatir untuk meninggalkan toko yang lama , salah satunya di Pasar 16 ilir, sebab pihaknya telah memberikan keringanan kepada para pedagang dengan cara memberikan gratis 6 bulan untuk menyewa petak di sana, “kita hanya meminta para Pedagang untuk mengosongkan tempat itu saja, bukan untuk membongkar toko tersebut, sebab petak – petak toko itu juga masih milik Pemerintah” bebernya.

Sementara Pedagang Manisan di kawasan tersebut yang enggan menyebutkan identitasnya mengatakan, mereka menerima untuk di pindahkan, asal diberikan kelonggaran waktu yang lebih panjang lagi, “kami siap kalo nak di pindahke, tapi kalo biso jangan 3 hari, sebab kami ni nak beres – beresin barang dulu sebelum pindahan,” pungkasnya. (Febri).

Rabu, 20 Oktober 2010

1 tahun SBY – Boediyono, diwarnai Aksi Demo Mahasiswa


Satu tahun Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II Pemerintahan SBY – Boediyono diwarnai aksi Unjuk rasa oleh ratusan Mahasiswa yang mengatasnamakan BEM SI (Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia), KRAN ( Koalisi Rakyat Anti Neoliberalisme), dan HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), rabu (20/10).

Selain mengkritisi Pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, Massa juga melakukan aksi drama pemerintahan SBY – Boediyono dengan mengikat seorang massa dengan rantai yang ditarik – tarik mengelilingi BAM (bundaran Air Mancur Masjid Agung) oleh seorang massa yang bertubuh kekar, sedangkan yang berperan menjadi SBY pura – pura tidak melihat kejadian tersebut, menurut massa, aksi drama ini dilakukan untuk mempertontonkan sikap ketidakpedulian Presiden kepada rakyat kecil, “inilah sikap SBY yang tidak mau peduli terhadap rakyat kecil,” ujar Massa sambil menyoraki kalau Pemerintahan SBY telah gagal.   

Kabag Operasional Polresta kota Palembang Nugroho mengatakan, pihaknya menurunkan 300 personil dengan 150 personil berjaga – jaga di depan BAM, sedangkan 150 lagi yang di tempatkan di titik – titik pusat (lajur) aksi Demo, hal ini dilakukan untuk mengawasi dan mengamankan jalannya aksi demo agar tidak terpropokasi dari pihak luar.

Koordinator Aksi KRAN Ibrahim Al - Farouq yang tergabung dalam Dema IBA, BEM PGRI, BEM Unsri, BEM Stisipol, BEM IAIN, dan Ormas – Ormas lain mengatakan, Unjuk rasa yang di pusatkan di BAM ini bertujuan mengkritisi Pemerintahan SBY – Boediyono yang di anggap telah gagal dalam menyelesaikan kasus – kasus yang selama ini terjadi di Indonesia, salah satunya Kasus Century yang tidak kunjung berkesudahan, “SBY – Boediyono telah gagal dalam menjalankan tugasnya, untuk itu kami kesini untuk menuntut kepada mereka agar menghentikan Neoliberalisme, dan meminta SBY – Boediyono untuk turun dari jabatannya,” ujarnya.

Menurutnya, tanggal 20 oktober ini bukan hanya memperingati 1 tahun Pemerintahan SBY, namun  sudah 6 tahun pemerintahannya  berjalan, tapi tidak ada perubahan yang berarti dengan masyarakat alias Pemerintahan SBY jalan di tempat, “Pemerintahan SBY bukan hanya satu tahun ini saja, namun sudah 6 tahun tapi tidak ada perubahan yang signifikan terhadap rakyat,” terang Ibrahim yang juga merupakan ketua Kammi (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) IAIN.    

Massa yang tergabung dalam BEM SI, KRAN juga meminta, agar SBY – Boediyono untuk tidak lagi mengunakan politik pencitraan, dengan hanya memikirkan pencitraan yang baik terhadap mereka di mata rakyat, namun kondisi rakyatnya sendiri mereka tidak pikirkan.  

Di tempat yang sama (BAM) HMI yang tergabung dari Mahasiswa Muhammadiyah ini juga menggelar Unjuk rasa dengan tuntutan yang hampir sama, yakni menuntut penyelesaian kasus yang terjadi di Indonesia, terutama kasus century yang telah banyak merugikan uang Negara, meminta perubahan sistem perekonomian yang berpaham kapitalis dengan berpihak kepada pemilik modal menjadi sistem ekonomi pro – rakyat, serta memberantas semua tindak korupsi di sistem Pemerintahan.

Ibrahim mengungkapkan, alasan Massa BEM SI dan KRAN tidak bergabung dengan puluhan massa HMI ini dikarenakan isu yang di angkat berbeda, sehingga untuk menghindari aksi propokasi dan perpecahan antara massa yang satu dengan massa yang lain, “kami tidak ikut bergabung ke sana untuk menghindari propokasi, sebab isu yang di angkat berbeda,” pungkasnya. (Febri).


Jumat, 15 Oktober 2010

Jembatan Musi III akan segera di bangun.

Tidak maksimalnya fungsi Jembatan Ampera, sebagai jembatan penghubung antara daerah Hilir dan daerah Hulu, membuat Walikota Palembang Ir. Eddy Santana Putra angkat bicara, Eddy mengatakan, dalam waktu dekat ini akan segera di buat Jembatan Musi III yang berlokasi di Pulau Kemarau., Jumat (15/10) . Menurut Eddy, rancangan program Jembatan Musi III yang menghubungkan pulau kemarau dengan TAA (Tanjung Api Api) tersebut, akan menelan biaya sampai 1 Triliun, untuk mendukung program tersebut Pemerintah kota Palembang akan mengirimkan surat ke Menteri, DPR RI, dan DPRD kota Palembang, “kemungkinan biaya pembangunan jembatan tersebut mencapai 1 Triliun, mahalnya biaya ini karena jembatan tersebut sangat panjang,” ujarnya. Ia mengatakan, Jembatan Musi III yang di bakal di bangun di Pulau Kemarau ini, bertujuan untuk menjadikannya sebagai icon baru kota Palembang dengan diselingi panorama indah di pulau tersebut, sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan PAD (Pendapatan Anggaran Daerah) kota Palembang dengan banyaknya pengunjung yang datang kesana, “dengan dibuatnya Jembatan Musi III di sana, kita harapkan nantinya semakin banyak pengunjung yang akan berdatangan kesana,” ungkap Eddy. Selain untuk menjadikan Jembatan Musi III sebagai Icon baru kota Palembang, Menurutnya, jembatan tersebut juga sangat stategis, dan dapat memperlancar jalannya arus lalu lintas dan arus perindustrian di kota Palembang, khususnya di TAA. Eddy mengatakan, desain Jembatan Musi III telah selesai dilakukan oleh dinas PU, hanya saja untuk pembangunan tersebut masih dibutuhkan dana yang tidak sedikit, sehingga pihaknya harus menunggu untuk beberapa saat sampai dana yang diperkirakan sampai dengan Rp 1 T tersebut ada, “desain Jembatan Musi III telah di rancang oleh PU, tapi pembangunannya masih menunggu dana,” terang Eddy. Lebih lanjut ia mengungkapkan, agar semua pihak mendukung pembangunan jembatan tersebut, sehingga rencana pembangunannya bisa terealisasikan. (Febri).

Eddi Santana Putra Bakal di Lantik

Pengurus daerah (Pengda) Tenaga Pembangunan (TP) Sriwijaya Sumatera Selatan periode 2010 – 2015, akan dilantik oleh Ketua Umum (Ketum) Pengurus Pusat TP Sriwijaya, Ir. H. Syarifuddin Alambai MT. yang akan di laksanakan di Ballroom Hotel The Jayakarta Daira Palembang, sabtu (16/10). Sesuai dengan SK Pengurus Pusat TP Sriwijaya No. 146/SK/PP-TPS/VII/2010, ketua Pengurus Daerah TP Sriwijaya Sumsel Periode 2010 -2015, yang akan dilantik ialah Eddy Santana Putra yang juga menjabat sebagai Walikota Palembang, Eddy juga akan di dampingi oleh Ketua Harian Dolmar J Damarjaya SE dan tujuh wakil ketua, sekertaris Ir Sudirman Tegoeh MM dan tiga wakil sekertaris, bendahara Andi Wijaya Busroh sebagai Ketua Dewan Penasihat HA Zawawi Tjik Molek dan Sekertaris Gunung Iskandar Alamlah, sementara Gubenur Sumsel Ir. H. Alex Noerdin menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina. Ketua Panitia Pelantikan, Andi Wijaya Busron, SH. M..Hum mengatakan, pihaknya telah mengundang dinas atau Instansi – Instansi Pemerintahan, Ormas, tokoh masyarakat, serta mantan pejuang di Sumsel untuk menghadiri acara yang sangat monumental ini. Andi berharap, Alex Noerdin selaku Ketua Dewan Pembina dapat langsung hadir sekaligus dapat memberikan sambutan serta pengarahan kepada rekan – rekan yang akan di lantik, “kita berharap pak Gubenur bisa hadir,” ujarnya. Andi menjelaskan, organisasi yang akan dilantik ini mulanya bernama Tentara Pelajar Sumbagsel, yang didirikan oleh Mantan Tentara Pelajar yang berjuang demi kemerdekaan Negara Indonesia. Ia mengatakan, seiringnya dengan perjalanan waktu, banyak para mantan pejuang atau tentara pelajar terus berkurang (meninggal dunia), menurutnya organisasi tersebut harus diteruskan oleh generasi yang lebih muda, terutama diteruskan oleh anak dan cucu pejuang, atas dasar itulah maka ‘Tentara Pelajar Sumbagsel’ diganti dengan kata ‘Tenaga Pembangunan Sriwijaya’. Lebih lanjut mengungkapkan, TP Sriwijaya tersebut berpusat di Ibukota Negara, yakni Jakarta, sedangkan pengurus daerahnya hanya ada di lima provinsi, yakni Sumsel, Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung. (Febri).

Rabu, 13 Oktober 2010

Tim Penguji Kelayakan Ampera, Jatuh saat bertugas.

Lagi – lagi Insiden terjadi di bawah jembatan Ampera, kali ini menimpa Tim dari Balai PU (Pekerja Umum) Pusat, lelaki paruh baya yang belum diketahui identitasnya tersebut jatuh saat sedang memeriksa uji kelayakan baja di bawah Jembatan Ampera sekitar jam 4 sore, rabu (13/10). Camat Seberang Ulu I Thabrani melalui Sekcam Novran mengatakan, jatuhnya seorang Tim Penguji kelayakan tersebut merupakan kecelakaan kerja yang tidak sengaja terjadi, menurutnya laki – laki tersebut jatuh karena, tangga yang digunakan untuk berpijak itu bergeser, sehingga menyebabkannya terjatuh dari atas langit – lagit di bawah jembatan Ampera, “saat itu tangga yang digunakan olehnya bergeser, sehingga saat ia mau menuruni tangga ia langsung terjatuh,” ujar Novran. Sementara, Kabid Operasional Pol PP M. Ali Sobri menjelaskan, Insiden tersebut bermula saat seorang Tim Penguji yang berasal dari Jakarta sedang memeriksa di langit – langit di bawah jembatan, ia lalu memasuki lubang ventilasi Ampera untuk mengecek kekuatan baja dari dalam Ampera, ketika hendak turun ia pun terpeleset, hingga terjatuh dari atas langit – langit, beruntung laki – laki tersebut tidak cedera parah, alias hanya keseleo saja, namun demi keselamatan ia langsung di larikan ke RS. Bari untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut ”pas keluar dari lubang itu, ia terpeleset,” ungkap Ali. Menanggapi hal tersebut, Thabrani yang merupakan Camat SU I mengatakan, pihaknya sangat menyesalkan kejadian tersebut, oleh sebab itu ia bersama pihak Pol PP memasang peringatan yang isinya melarang keras seseorang untuk melakukan aktifitas di bawah jembatan, ”kami memasang peringatan ini, akar masyarakat tidak melakukan aktivitas disekitar sini, sebab hal buruk bisa terjadi sewaktu – waktu,” ungkapnya. (Febri).

Selasa, 12 Oktober 2010

Waspada, Penipuan Lewat SMS

Sudah satu bulan terakhir modus penipuan lewat sms semakin genjar terjadi, berkedok sms salah kirim penipu pun meminta sejumlah pulsa kepada si penerima sms, tak jarang si penerima sms tertipu oleh ulah si pelaku, salah satunya Aggie (12) siswi SMPN 34 ini telah menjadi korban penipuan. Anggie mengaku, bahwa dirinya telah ditipu oleh seseorang yang mengaku jadi ayahnya, yang kemudian meminta dibelikan sejumlah pulsa sebesar Rp 20.000, “awalnya saya tidak curiga waktu dia bilang kalau dia ayah saya dan dia minta dibelikan pulsa sebesar Rp 20.000 katanya sih penting, saya pikir ayah saya lagi ga bawa uang jadi terpaksa saya meminjam uang nenek untuk membeli pulsa tersebut,” ujar Anggie. Anggie mengatakan, bahwa dirinya sama sekali tidak curiga dengan sms tersebut, ia mengira kalau ayahnya yang bekerja di Lahat itu memang benar – benar membutuhkan pulsa untuk keperluan bisnis, awal kecurigaan Anggie meningkat ketika ayah kandungnya menghubungi, “waktu ayah nelpon, saya tanya sama ayah bener ga kalau ayah minta pulsa sama saya, tapi ayah bilang kalau dia tidak meminta pulsa dengan saya, jadi saya langsung menelpon ke nomer penipu yang tadi isms saya tapi nomernya ga aktif lagi” ungkapnya. Menurutnya, tidak mungkin kalau teman – temanya atau orang yang salah sambung yang melakukan hal iseng tersebut, sebab ia mengatakan kalau sms tersebut diterimanya lebih dari 3 kali, jadi dia berfikir kalau ini benar – benar ayahnya yang meminjam hp teman untuk meminta sejumlah pulsa dengan Anggie dan minta transfer ke nomor yang lain, “penipu itu mengirim sms lewat nomer xl, tapi dia minta dikirim ke nomer simpati dia bilang si kalau nomer xl itu punya temen ayah, sedangkan nomer simpati itu nomer ayah yang baru, ” kata Anggie. Hal yang sama juga diungkapkan Lia (32) warga Kelurahan Bukit baru Kecamatan IB 1 ini mengaku, bahwa dirinya juga hamper menjadi korban penipuan bermodus sms, “saya juga tadi hampir tertipu dan mau mengirim pulsa mba, tapi saat saya teliti lagi ga mungkin toh mama mertua saya smsnya rapi dan bagus sekali seperti itu,” tegas Lia. Menurut Lia, tidak mungkin mertuanya itu bisa sms dengan kata – kata yang benar, alasannya karena mertuanya tidak bisa smsan dengan benar, “ smsan sih bisa mba, tapi hurufnya itu selalu salah, pasti ada saja kata – kata yang kurang atau kelebihan kalau mau sms, saya tadi berfikir kalau sms yang saya terima tadi (25/8) bukan mama yang sms tapi temennya soalnya dia pake nomer yang beda dari nomer mama, pas saya nelpon kenomer mama yang asli ternyata mama bilang kalau dia ga minta pulsa ke sasya,” ujar Lia. Saat ditanya Sumsel Post, Lia pun menunjukkan bukti sms yang ada di hp nya. Pengirim sms itu dari nomer 085294176913, isi smsnya Tolong belikan mama pulsa Simpati sebesar 20rb di nomornya 081236408710 secepatnya penting karma nomornya orang ini kupake sms. Lia mengatakan, bahwa bukan hanya dirinya saja yang menjadi korban penipuan tetapi keluarganya juga ada yang telah menjadi korban penipuan tersebut. Lia mengatakan, kalau sms yang ia terima ini akan menjadi pelajaran bagi orang lain, sehingga orang lain tidak akan menjadi modus penipuan yang sama, baik Anggie maupun Lia berharap bahwa sms penipuan ini jangan sampai terulang lagi di orang lain, dan pihak berwajib harus segera turun tangan menangkap pelaku penipuan tersebut sehingga tidak meresahkan masyarakat. (Febri)

BMKG, waspada Lanina

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Palembang, memberikan peringatan dini kepada warga agar lebih mewaspadai kondisi diri saat berada diluar ruangan, terkait dengan perubahan cuaca yang akhir – akhir ini semakin sering terjadi, Menurut BMKG kondisi cuaca akan tiba – tiba berubah dari panas yang mencapai suhu 35 derajat Celcius menjadi Hujan angin yang disertai Petir, dan di Prediksi cuaca ini akan memuncak pada bulan Oktober mendatang seiring dengan musim penghujan.
Kepala Informasi dan Observasi BMKG Agus Santoso yang ditemui di kantornya mengatakan, bahwa perubahan cuaca pada tahun 2010 atau yang disebut dengan fenomena Lanina ini, disebabkan oleh pendinginan suhu muka laut di Pasifik Tengah dan terjadi Pemanasan suhu di Perairan Indonesia, sehingga menyebabkan penguapan awan sangat tinggi dan menyebabkan cuaca buruk sering terjadi termaksuk juga Pulau Sumatera khususnya Palembang, seperti Hujan lebat yang disertai Petir, serta suhu panas pada siang hari mencapai 35 Derajat Celcius, “Fenomena Lanina inilah yang mengakibatkan cuaca menjadi tidak stabil,” Terangnya.
Menurut Agus, fenomena Lanina ini merupakan salah satu dampak dari Pemanasan Global yang terjadi di seluruh dunia, Kondisi cuaca yang tidak stabil mulai dari bersuhu panas yang tinggi, dan diselingi hujan lebat berangin ini diperkirakan akan terus berlangsung pada bulan Desember sampai Januari, dan kemungkinan cuaca kembali stabil ketika musim penghujan selesai, “pada bulan Desember sampai Januari diperkirakan akan terus berlangsung,” ujar Agus.
Ia menjelaskan, pada pagi hingga siang hari, suhu tinggi bakal menyelimuti Palembang. Namun, pada sore hari, akan terjadi gumpalan awan-awan. Pada bulan Mei-Juni, diperkirakan cuaca bakal stabil, seiring masuknya musim kemarau,”cuaca akan kembali stabil memasuki musim kemarau,” Pungkasnya. (Febri).