Entri Populer

Rabu, 20 Oktober 2010

1 tahun SBY – Boediyono, diwarnai Aksi Demo Mahasiswa


Satu tahun Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II Pemerintahan SBY – Boediyono diwarnai aksi Unjuk rasa oleh ratusan Mahasiswa yang mengatasnamakan BEM SI (Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia), KRAN ( Koalisi Rakyat Anti Neoliberalisme), dan HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), rabu (20/10).

Selain mengkritisi Pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, Massa juga melakukan aksi drama pemerintahan SBY – Boediyono dengan mengikat seorang massa dengan rantai yang ditarik – tarik mengelilingi BAM (bundaran Air Mancur Masjid Agung) oleh seorang massa yang bertubuh kekar, sedangkan yang berperan menjadi SBY pura – pura tidak melihat kejadian tersebut, menurut massa, aksi drama ini dilakukan untuk mempertontonkan sikap ketidakpedulian Presiden kepada rakyat kecil, “inilah sikap SBY yang tidak mau peduli terhadap rakyat kecil,” ujar Massa sambil menyoraki kalau Pemerintahan SBY telah gagal.   

Kabag Operasional Polresta kota Palembang Nugroho mengatakan, pihaknya menurunkan 300 personil dengan 150 personil berjaga – jaga di depan BAM, sedangkan 150 lagi yang di tempatkan di titik – titik pusat (lajur) aksi Demo, hal ini dilakukan untuk mengawasi dan mengamankan jalannya aksi demo agar tidak terpropokasi dari pihak luar.

Koordinator Aksi KRAN Ibrahim Al - Farouq yang tergabung dalam Dema IBA, BEM PGRI, BEM Unsri, BEM Stisipol, BEM IAIN, dan Ormas – Ormas lain mengatakan, Unjuk rasa yang di pusatkan di BAM ini bertujuan mengkritisi Pemerintahan SBY – Boediyono yang di anggap telah gagal dalam menyelesaikan kasus – kasus yang selama ini terjadi di Indonesia, salah satunya Kasus Century yang tidak kunjung berkesudahan, “SBY – Boediyono telah gagal dalam menjalankan tugasnya, untuk itu kami kesini untuk menuntut kepada mereka agar menghentikan Neoliberalisme, dan meminta SBY – Boediyono untuk turun dari jabatannya,” ujarnya.

Menurutnya, tanggal 20 oktober ini bukan hanya memperingati 1 tahun Pemerintahan SBY, namun  sudah 6 tahun pemerintahannya  berjalan, tapi tidak ada perubahan yang berarti dengan masyarakat alias Pemerintahan SBY jalan di tempat, “Pemerintahan SBY bukan hanya satu tahun ini saja, namun sudah 6 tahun tapi tidak ada perubahan yang signifikan terhadap rakyat,” terang Ibrahim yang juga merupakan ketua Kammi (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) IAIN.    

Massa yang tergabung dalam BEM SI, KRAN juga meminta, agar SBY – Boediyono untuk tidak lagi mengunakan politik pencitraan, dengan hanya memikirkan pencitraan yang baik terhadap mereka di mata rakyat, namun kondisi rakyatnya sendiri mereka tidak pikirkan.  

Di tempat yang sama (BAM) HMI yang tergabung dari Mahasiswa Muhammadiyah ini juga menggelar Unjuk rasa dengan tuntutan yang hampir sama, yakni menuntut penyelesaian kasus yang terjadi di Indonesia, terutama kasus century yang telah banyak merugikan uang Negara, meminta perubahan sistem perekonomian yang berpaham kapitalis dengan berpihak kepada pemilik modal menjadi sistem ekonomi pro – rakyat, serta memberantas semua tindak korupsi di sistem Pemerintahan.

Ibrahim mengungkapkan, alasan Massa BEM SI dan KRAN tidak bergabung dengan puluhan massa HMI ini dikarenakan isu yang di angkat berbeda, sehingga untuk menghindari aksi propokasi dan perpecahan antara massa yang satu dengan massa yang lain, “kami tidak ikut bergabung ke sana untuk menghindari propokasi, sebab isu yang di angkat berbeda,” pungkasnya. (Febri).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar